Dari tahun 1993 saya bekerja di laboratorium di bidang telekomunikasi kemudian setelah lulus tahun 1997 saya bekerja di sebuah perusahaan perakitan sepeda motor terbesar di Indonesia. Saya di perusahaan ini tidak bekerja di laboratorium, tetapi sebagai staf engineering. Selang beberapa bulan kemudian tiba krisis 1998 terjadi dan saya kemudian bekerja di kampus Politeknik Manufaktur Astra yang sekarang berganti nama menjadi Politeknik Astra. Akhirnya saya kembali bekerja di laboratorium, bukan di bidang telekomunikasi tetapi di laboratorium material polymer dan plastik injeksi.
Pada saat saya bekerja di PT Federal Motor pun melihat perusahaan ini punya beberapa laboratorium pengujian dan pengukuran.
Akhirnya saya berpikir kenapa tidak ada pengelolaan laboratorium yang standar ya? Beberapa tahun pertanyaan itu muncul dan semakin bergaung kala saya menjadi expert dan konsultan pengaddan labortorium di beberapa universitas negeri dan Balai Latihan Kerja di seluruh Indonesia. Hari ini saya mendapat jawabannya yaitu SNI ISO/IEC 17025 : 2017. Apa dan bagaimana penerapannya. Kita ulas setelah saya mengikuti pelatihannya tanggal 23 Juli 2021 di FT UI.
Pelatihan yang diikutin 25 peserta ini memberikan awarness terhadapar proses sertifikasi laboratorium kalibrasi di Indonesia. Sebagai pembukaan kegiatan tersebut Kepala Jurusan Teknik Sipil Universitas Indonesia menyampaikan bahwa beberapa laboratorium di teknik sipil saat ini sudah terkalibrasi dan menerima pengujian dari konsumen secara profesional.
Agenda pelatihan diawali dengan pretest dan dilanjutkan dengan sesi 1pertama berisi persyaratan umum dan persyaratan struktur. dilanjutkan dengan dokumentasi sistem manajemen, pengendalian dokumen dan rekaman, tindakan mengatasi resiko dan peluangm peningkatan dan tindakan korektif serta audit internal dan kaji ulang manajemen.
Comentarios